-->

Notification

×

Kode Iklan Homepage 970x250 atau 728x90 taruh disini --

Deskripsi-Gambar

Kode Iklan mobile 728x90 taruh disini

DPRD Kepulauan Meranti Awasi Stok dan Harga Sembako serta BBM Jelang Lebaran 1446 H

Selasa, 18 Maret 2025 | 03:39 WIB Last Updated 2025-03-17T20:39:59Z


SELATPANJANG – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah, perhatian tertuju pada stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok serta bahan bakar minyak (BBM) di Kepulauan Meranti. Untuk memastikan hal ini tetap terjaga, Komisi II DPRD Kepulauan Meranti menggelar pertemuan bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindag UKM). Rapat yang berlangsung di Gedung DPRD tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II, Syafi’i Hasan, serta dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD sekaligus Koordinator Komisi II, Antoni Shidarta, dan anggota lainnya, termasuk Jani Pasaribu, Sopandi, Pauzi, serta Al Amin. Dari pihak eksekutif, hadir Kepala Disperindag UKM, Marwan, bersama jajaran terkait pada Senin (17/3/2025).

Dalam rapat ini, DPRD menegaskan bahwa pengawasan distribusi dan harga sembako harus diperketat agar lonjakan harga yang bisa membebani masyarakat dapat dihindari.

Ketua Komisi II, Syafi’i Hasan, menekankan bahwa peningkatan kebutuhan bahan pokok saat Ramadan dan Idulfitri sering kali berdampak pada kenaikan harga. Oleh karena itu, ia meminta Disperindag UKM untuk melakukan pemantauan rutin guna memastikan harga tetap stabil dan pasokan mencukupi.

"Kami mengimbau Disperindag untuk secara berkala memantau ketersediaan dan harga bahan pokok di pasar. Jangan sampai ada permainan harga yang merugikan masyarakat," ujarnya.

Syafi’i juga menyoroti pentingnya pengawasan jalur distribusi bahan pokok agar tidak terjadi spekulasi harga yang berpotensi merugikan warga.

"Harus ada pengawasan distribusi supaya tidak ada permainan harga yang membuat sembako mahal. Kami harap Disperindag benar-benar mengawal ini," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II, Mulyono, menegaskan bahwa menjaga stabilitas harga selama Ramadan dan Idulfitri adalah tanggung jawab bersama. Ia mengungkapkan bahwa DPRD berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan gudang untuk mengecek langsung ketersediaan bahan pokok dan mencegah potensi kelangkaan.

"Kami akan turun langsung ke pasar untuk memastikan harga tidak melonjak secara tiba-tiba. Stabilitas harga adalah tanggung jawab bersama, termasuk kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat," tegasnya.

Mulyono juga menegaskan bahwa praktik penimbunan bahan pokok harus dicegah agar tidak merugikan masyarakat.

"Jika ada yang sengaja menimbun barang untuk menaikkan harga, tentu akan merugikan masyarakat. Kami harap semua pihak bekerja sama untuk menghindari hal ini," katanya.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD sekaligus Koordinator Komisi II, Antoni Shidarta, menyoroti operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) selama Idulfitri. Ia menegaskan bahwa SPBU di Selatpanjang harus tetap buka untuk menghindari kelangkaan BBM akibat tingginya mobilitas masyarakat selama mudik Lebaran.

"Kami meminta agar SPBU tetap buka selama Lebaran agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan BBM. Pengaturan jadwal petugas bisa disesuaikan agar tidak ada gangguan distribusi," jelasnya.

Antoni juga menekankan pentingnya pengawasan distribusi BBM untuk mencegah penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga.

Disperindag Pastikan Stok Aman dan Harga Stabil
Dari pihak eksekutif, Disperindag UKM Kepulauan Meranti memastikan bahwa stok sembako di daerah ini dalam kondisi aman, dan harga masih berada dalam batas stabil. Pemantauan intensif terus dilakukan guna mengantisipasi kenaikan harga akibat lonjakan permintaan selama bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.

Kepala Disperindag UKM, Marwan, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan untuk memastikan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan pokok.

"Setiap hari kami turun ke lapangan untuk memastikan pasokan bahan pokok tetap terjaga. Sejauh ini, ketersediaan sembako cukup dan distribusinya lancar. Satu-satunya komoditas yang berasal dari produksi lokal adalah beras, yang akan mulai panen pada bulan Maret," ujarnya.

Selain memastikan stok aman, Disperindag juga mencatat bahwa harga bahan pokok sejak awal Ramadan masih terkendali, bahkan beberapa komoditas mengalami penurunan harga.

"Sejak awal Ramadan hingga saat ini harga bahan pokok masih stabil, tidak ada lonjakan yang signifikan. Misalnya, harga cabai merah yang sebelumnya Rp 60 ribu per kilogram kini turun menjadi Rp 55 ribu per kilogram," jelas Marwan.

Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kenaikan harga, Disperindag telah berkoordinasi dengan para agen dan distributor agar pasokan sembako tetap tersedia dengan harga yang lebih terjangkau.

"Jika ada kelangkaan dari Sumbar atau Sumut, kami sudah berkoordinasi dengan agen agar dapat mengambil stok dari Batam yang notabene harganya lebih murah," tambahnya.

Dengan serangkaian upaya yang dilakukan oleh DPRD dan Disperindag, diharapkan masyarakat dapat menjalani Ramadan dan merayakan Idulfitri tanpa khawatir akan lonjakan harga yang merugikan.

"Kami akan terus melakukan pemantauan hingga menjelang Lebaran agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar," tutup Marwan. (***)





Simak Breaking News & Berita Terbaik di Newsfaktual.online! Dapatkan update berita terkini langsung di WhatsApp! Ikuti Newsfaktual.Online | Fakta Mengabarkan dan tetap terhubung dengan informasi terbaru. Klik di sini untuk bergabung: [WhatsApp Channel](https://whatsapp.com/channel/0029Vaje9BUCHDysIsXcaW2I)
×
Berita Terbaru Update